Blog Log:
- Back to Home »
- Cerita , Cerpen , Info »
- 12 Versi Asli Dongeng Anak Anak
Posted by : Unknown
14 Desember 2014
Beberapa waktu yang lalu ketika ane lagi on di salah satu situs sosmed, ane ga sengaja membaca sebuah post yang di ulas oleh sebuah fanpage yang isinya mengenai hal hal horror dan setelah ane baca ternyata isinya menarik juga. Oleh karen itu kali ini ane mau ngebahas tentang postingan tersebut.
Sumber:
Siapasih yang ga tau sama cerita Cinderella, Snow White, dan Si Kerudung Merah? Well mungkin anak anak jaman sekarang ada yang ga tau karena sekarang bahkan anak TK pun mainannya udah HP Android dan Tab :facepalm:. Cerita cerita yang kita tahu selama ini adalah kisah mengharukan yang happy ending (menurut anak-anak [mungkin]), tapi tahukah kalian bahwa cerita tersebut sudah mengalami banyak sekali perubahan dari cerita yang sebenarnya? Mungkin ini karena cerita tersebut agar bisa membangun karakter anak yang baik hati (meskipun kebanyakan anak anak jaman sekarang bahkan sebelum menginjak umur 17 sudah mengenali apa itu galau dan berakhir menjadi madesu dan berevolusi menjadi pribadi yang egois [ini apa coba]). Diubah menjadi cerita yang sekarang aja masih belum cukup untuk membuat peribadi baik, apalagi jika dikasih cerita yang asli? Contohnya: apa yang terjadi pada anak-anak jika mereka dikenalkan dengan cerita Cinderella yang asli? Karena cerita yang asli mengandung unsur mutilasi. Mutilasi?! Yep, mutilasi! Coba bayangin, mungkin anak anak bakal menjadi psikopat. Maka berterimakasihlah pada HC Anderson, Brother Grimms, dan Walt Disney yang
telah mengubah kisah horor itu menjadi dongeng anak-anak yang menyentuh
hati.
Berikut ini adalah cerita-cerita aslinya:
1. Cinderella
Versi asli Cinderella alias Si Upik Abu ternyata mengandung unsur
mutilasi. Di cerita
aslinya, Cinderella selalu disiksa ibu tiri dan kedua saudari tirinya.
Saat sang pangeran mencari-cari gadis yang ukuran kakinya pas dengan
sepatu emas (bukan sepatu kaca) yang ditinggalkan Cinderella, Ibu Tiri
Upik Abu berusaha sangat keras agar anak-anaknya
terpilih sebagai pemilik sepatu. Putri yang kakinya kebesaran,
jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara Putri yang kakinya kekecilan,
kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat (dari
sinilah sebenarnya muncul istilah "Pain for Beauty"=Biar Sakit Asal
Cantik). Ketika Sang Pangeran
menemukan bahwa pemilik sepatunya adalah Cinderella, maka murkalah dia.
Pada saat pernikahan Cinderella, Sang Pangeran memerintahkan burung
elang peliharaannya untuk mematuk dan
memakan mata Ibu Tiri Cinderella, kemudian mengusir Ibu Tiri dan
adik-adik tirinya dari kota. Di sini terlihat bahwa Cinderella bukanlah
sosok pemaaf. Akhirnya, Sang Ibu Tiri dan adik tiri Cinderella menjadi
pengemis buta yang tinggal di luar kota.
2. Snow White and The Seven Dwarfs
3. Hansel and Gretel
Kisah rekaan Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya, Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang "Psycho". Sang ayah sering menyambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu. Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya bertemu rumah yang terbuat dari permen / cokelat, yang tidak lain adalah milik Tukang Sihir. Yang mengejutkan, Sang Tukang Sihir adalah Kanibal yang pada akhirnya membunuh dan memakan mereka. Tetapi, sebelumnya telah dibuat gemuk oleh Sang Penyihir karena telah memakan permen / cokelat tersebut. Hansel & Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme. Kisah moral cerita ini sebenarnya agar anak-anak kecil tidak mudah percaya dengan orang asing.
4. Little Red Riding Hood
Kisah klasik ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor serigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini terjadi pada abad ke-18 di daerah Eropa. Waktu itu dikisahkan seorang anak disuruh orang tuanya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan. Awalnya, anak itu disuruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa, Sang anak memutuskan pergi tengah malam. Akibatnya, dia dikejar oleh serigala. Memang, Si anak lolos dari kejaran serigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor serigala yang telah memakan Sang nenek & bersembunyi di dalam rumah. Dan ketika Si anak itu tiba di rumah, Sang serigala menyamar menjadi Sang nenek, menyuruh Si anak menanggalkan semua bajunya dan melemparkannya ke perapian, kemudian menidurinya sebelum memakannya. Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinkled. Namun berhubung film itu dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang kita ketahui saat ini. Jika tidak.... Mungkin kita akan termuntah-muntah saat menontonnya.
5. Rapunzel
Kisah Rapunzel diadaptasi oleh Disney menjadi “Tangled” yang disuarakan Mandy Moore. Namun tahukah kamu bahwa sebelum dinikahi sang pangeran, Rapunzel dalam dongeng aslinya sebenarnya dihamili dulu oleh sang pangeran yang selalu datang tiap malam ke menaranya?
6. Sleeping Beauty
Dalam Sleeping Beauty, dikisahkan seorang putri tertidur ketika tertusuk sebuah jarum jahit. Seorang pangeran kemudian datang dan menciumnya, kemudian sang putripun terbangun. Itu sih versi cupu-nya. Dalam versi aslinya, sang pangeran sebenarnya memperkosa sang putri saat ia tertidur, bahkan hingga sang putri hamil dan melahirkan (dalam kondisi tertidur pula). Sang bayi yang baru dilahirkannya kelaparan dan menghisap jari ibunya hingga jarum itu terlepas dan sang putri pun terbangun.
7. The Little Mermaid
"Under the sea.... under the sea..." Yeah... Anda tentu ingat lagu yang dinyanyikan oleh "Sebastian=Si udang berisik" dari dasar laut. Dengan aksen Jamaikanya dia menghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu. Kisah si Putri Duyung ini pun begitu menyentuh dan disuka oleh banyak orang hingga hari ini. Namun tahukah Anda bahwa kisah si Putri Duyung itu tidaklah seindah yang Anda tahu? Dalam versi aslinya, "Ariel=Si Putri Duyung". Selama menjadi manusia, dia dibekali dengan pisau yang terselip rapi di balik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya sederhana : Jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai Putri Duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia. Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan Sang pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya. Dari sinilah muncul istilah "Mermaid Tears" (Air mata Putri Duyung). Hewan Sirenia atau dikenal juga dengan sebutan "Sapi Laut / Sea Cows" disebut pula dengan nama Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan gambaran Putri Duyung. Hewan laut ini sering terlihat mengeluarkan air mata. Dan kini Anda paham kan mengapa dia menangis?
8. Pied Piper of Hamelin
Bagi yang mungkin agak asing dengan cerita ini, coba kuceritakan kembali. Kisahnya berawal dari sebuah kota kecil yang diserang wabah tikus. Suatu hari datang seorang peniup seruling yang mengaku bisa mengusir tikus-tikus itu asal dengan bayaran tinggi. Warga kota setuju dan pria itu meninggalkan kota sambil meniup serulingnya dan kemudian diikuti oleh tikus-tikus itu. Setelah semua tikus pergi, si peniup seruling kembali menuntut bayarannya, namun para warga yang curang menolak membayar si peniup seruling. Akhirnya si peniup seruling kemudian meniup serulingnya kembali, kali ini membawa seluruh anak-anak kecil dari kota dan tak pernah kembali. Satu-satunya anak yang selamat hanyalah anak pincang yang tak bisa mengikuti teman-temannya. Banyak yang berpendapat cerita ini adalah kisah nyata dan sosok peniup seruling itu sebenarnya adalah paedofil atau pembunuh beratai.
9. Serigala dan Tiga Ekor Babi
Dongeng ini bercerita tentang serigala dan tiga ekor babi yang membangun rumah dari jerami dan batu bata. Rumah dari jerami ditiup sang serigala sedangkan rumah dari batu bata tetap kokoh. Dalam cerita yang biasa kita dengar, kedua babi yang lain bersembunyi di rumah babi yang paling cerdik. Namun dalam versi aslinya, kedua babi yang membangun rumah dari jerami dimakan hidup-hidup oleh serigala. Kemudian serigala yang tak bisa mengakali rumah babi yang cerdik memutuskan masuk dari atas cerobong asap, dimana dibawahnya si babi yang selamat memasang tungku dan kemudian memasak hidup-hidup si serigala. Ia kemudian memakan daging sang serigala dan secara tak langsung menjadi kanibal juga karena dalam perut si serigala masih terdapat daging saudara-saudaranya.
10. How Some Children Plays at Slaughtering
Cerita ini mungkin tak diketahui orang karena telah disensor dari kumpulan dongeng Grimm karena dinilai terlalu sadis. Ada dua versi dari cerita ini. Versi pertama, empat anak bermain. Mereka memutuskan untuk bermain “penyembelihan”, dimana satu anak berperan sebagai penyembelih, satu anak bermain sebagai koki, satu anak bermain sebagai asisten koki, dan satu anak lagi bermain sebagai babi. Tanpa diduga, anak yang bermain sebagai penyembelih benar-benar menggorok leher anak yang berperan sebagai babi dan yang lain bermain memasaknya. Seorang warga yang melintas dan melihat kejadian itu melapor kepada walikota. Karena bingung, sang walikota memberikan ujian. Jika sang anak yang menyembelih temannya diberikan dua pilihan, yaitu apel dan koin emas. Apabila anak itu memilih koin emas, maka ia dianggap sebagai orang dewasa dan akan dihukum. Namun apabila ia memilih apel, maka ia akan dianggap masih anak kecil dan tak menyadari perbuatannya. Anak itu ternyata memilih apel sehingga akhirnya dibebaskan. Versi kedua tak kalah sadis. Ada dua bersaudara melihat ayah mereka menyembelih babi. Sang kakak akhirnya memutuskan bermain “penyembelihan” untuk menirunya dan sang adik disuruh berperan sebagai babi. Sang kakak ternyata benar-benar menyembelih sang adik dengan pisau. Ibu mereka yang sedang memandikan anaknya yang lain mendengar jeritan sang adik dan segera menghampiri mereka. Marah melihat sang kakak membunuh sang adik, sang ibupun menusuk anaknya itu dengan pisau hingga tewas. Namun saat ia kembali ke kamar mandi, ia melihat anaknya yang tadi dimandikan sudah tewas karena tenggelam. Karena shock, sang ibu memutuskan menggantung dirinya. Sang ayah yang pulang kemudian menemukan seluruh keluarganya tewas akhirnya ikut mati. Pesan moral dari cerita ini sebenarnya adalah agar orang tua mengawasi anaknya bermain.
11. The Armless Maiden
Dongeng “The Armless Maiden” adalah dongeng Rusia yang tak kalah sadis dengan dongeng-dongeng yang dikisahkan Grimm. Diceritakan ada dua bersaudara, kakaknya laki-laki dan adiknya perempuan. Sang kakak menikah dengan wanita yang sangat membenci adik suaminya. Sang istri merusak semua perabot rumah dan mengatakan itu perbuatan adik iparnya, namun sang suami mengatakan mereka bisa membeli perabot baru. Sang istri lalu membunuh kuda kesayangan suaminya, namun suaminya tetap tak marah. Hingga akhirnya, si istri melahirkan dan dengan tega memenggal kepala anaknya sendiri dan memfitnah adik iparnya sebagai pelakunya. Sang kakak yang terhasut kemudian membuang adiknya dan dengan kejam memotong kedua tangannya. Pada akhirnya sang adik menikah dengan seorang pedagang dan menjadi kaya raya. Ketika sang kakak bertemu kembali dengan adiknya dan mendengar cerita yang sesungguhnya, sang kakak mengamuk dan mengikat kepala istrinya di ekor kuda yang kemudian dipecut agar berlari. Ketika kuda itu berhenti berlari, hanya tertinggal rambut kepang istrinya masih terikat di ekor kuda sementara bagian-bagian tubuhnya berceceran di sepanjang jalan.
12. Struwwelpeter
Dilihat dari sampul bukunya, jelas buku dongeng ini menceritakan kisah-kisah yang disturbing (mengganggu/menggelisahkan). Der Struwwelpeter adalah buku anak-anak yang ditulis Heinrich Hoffman di Jerman pada tahun 1845. Saking populernya buku ini, bahkan Mark Twain pernah menulis terjemahannya ke dalam bahasa Inggris. Namun apabila dinilai dengan standar masa kini, mungkin cerita-cerita di buku dianggap terlalu sadis, walaupun maksudnya mendidik. Cerita-cerita ini menggambarkan konsekuensi yang diterima oleh anak nakal, misalnya ada cerita tentang seorang gadis yang mati terbakar hidup-hidup karena bermain dengan korek api, seorang anak yang masih gemar menghisap jempol dan kemudian jempolnya dipotong dengan gunting, hingga seorang anak yang menolak memakan sup sayuran dan akhirnya mati kelaparan.
Buat sekarang ane belum nemu certita versi asli yang full cuma dapet potongan potongan kayak diatas, nanti kalo ane udah dapet yang versi fullnya pasti ane post disini :D
Salam random
-ople-
Posting Komentar